Pengertian
Individu
Individu berasal dari kata latin
‘individuum’ artinya yang tak terbagi/satu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Individu berarti manusia sebagai satu kesatuan yang terbatas yaitu
sebagai manusia perseorangan. Individu
merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu
berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut,
yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada
dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling
bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan
memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung. Paham individu, menyangkut tabiat dengan
kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup
manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa
individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam
kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut
saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Proses
yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya
sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini
maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan
hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu
masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga
kemungkinan :
Ø
Menyimpang dari norma kolektif kehilangan
individualitasnya.
Ø
Takluk terhadap kolektif
Ø
Mempengaruhi masyarakat.
Setiap individu mempunyai ciri khas
yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat,
keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti tersendiri terhadap
suatu objek. Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri, yaitu:
a.
Naluri mempertahankan kelangsungan hidup
Naluri mempertahankan kelangsungan
hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling
mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari makan, minum dan
perlindungan. Semua kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan dimana manusia
tinggal, dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan teknologi.
Teknologi dapat diartikan sebagai cara-cara/alat yang dipergunakan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak hanya mencakup perlatan
modern/mesin saja. Panah unutk berburu, bertani berpindah-pindah dan alat/cara
sederhana lain termasuk ke dalam teknologi. Kebutuhan manusia sangat beragam
dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau individu hidup berkelompok dengan
individu lainnya.
b.
Naluri untuk mempertahankan kelanjutan
penghidupan keturunan
Naluri untuk mempertahankan
keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman (safety need) baik dari
gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar/manusia lain. Pakaian yang
dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah
usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman
bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti
rumah di daerah tropis umumya dibuat dari kayu/bamboo dengan model atap
segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak langsung menyentuh tanah,
tapi bertonggak/berkolong.
Diiklim sedang rumah banyak
dibangun dari bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah dingin orang
Eskimo membuat rumah dari es dengan bentuknya yang bukat saja. Semua itu
tergantung pada cuaca dan bahan mentah yang ada di lingkungannya. Perkawinan
selain untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari
adanya ketergantungan individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk
meneruskan keturunan.
c.
Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan
Setiap manusia mempunyai naluri
untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di sekitarnya, baik itu lingkungan
alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya perbedaan alam seperti daratan,
perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan; perbedaan
fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam, putih, sawo matang, berbadan
jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal
cara makan ada yang makan pakai tangan, sendok, sendok garpu dan pisau;
perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah dan sebagainya.
Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu.
Pertanyaan ”apa, mengapa, bagaimana
dan siapa” telah melahirkan sistem pengetahuan, yang kemudian disusun menjadi
sistematis melalui aturan-aturan tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
spiritual/batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah
berbagai cara/alat untuk memenuhi kebutuhan material manusia.
Pertumbuhan
Individu
Istilah pertumbuhan selalu dikaitkan
dengan perkembangan. Padahal sesungguhnya kedua istilah tersebut memiliki
pengertian dan konsep yang berbeda, meski bisa berjalan secara bersamaan dalam
kehidupan. Pada dasarnya, pertumbuhan dan perkembangan sama-sama merupakan
proses jasmani dan rohani yang tidak dapat dipisahkan. Namun, keduanya memiliki
makna yang berbeda bila dilihat dari cara kita mengamati perubahan ukuran yang
terjadi pada makhluk hidup.
Secara umum, pertumbuhan bisa
dimaknai sebagai proses perubahan makhluk hidup secara jasmani yang terjadi
sampai ia mencapai kematangan fisik yang bersifat kuantitatif, dan proses
tersebut terjadi berbeda-beda pada setiap makhluk hidup. Menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), pertumbuhan adalah suatu hal atau keadaan tumbuh, bisa
berupa kemajuan. Sedangkan makna perkembangan secara umum adalah perubahan yang
terjadi pada individu dan lebih bersifat rohaniah yang menjadikan individu
tersebut menjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. Menurut KBBI,
perkembangan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan menjadi besar, luas,
banyak, dan sebagainya.
Proses pertumbuhan pada dasarnya
merupakan sebuah proses asosiasi, yakni terjadi perubahan secara bertahap
karena pengaruh dari pengalaman melalui panca indera yang menimbulkan sensasi
dalam keadaan batin seseorang. Demikian ulasan mengenai pengertian pertumbuhan
menurut para ahli. Di dalamnya juga telah dijabarkan mengenai persamaan dan
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan. Meski terlihat sama, tetapi keduanya
adalah berbeda. Keduanya telah dikupas dalam pengertian-pengertian yang bisa
ditelaah dan dipahami dengan sangat jelas.
Jadi dapat disimpulkan pertumbuhan adalah perubahan
yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa. Pertumbuhan dapat ditinjau
dari 3 aliran :
·
Aliran Asosiasi, adalah perubahan terhadap
seseorang secara bertahap karena pengaruh dari pengalaman atau empiri/kenyataan
luar, melalui panca indra yang menimbulkan sensation/perasaan maupun pengalaman
mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
·
Psikologi Gestalt, pertumbuhan adalah proses
perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara
keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
·
Aliran Sosiologi, pertumbuhan adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula asosial maupun sosial
kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan :
Ø
Pertumbuhan Nativistik, pertumbuhan individu
semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Ø
Pendirian empiristik dan environmentalistik,
pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan dan konsekuensinya.
Ø
Konvergensi da interaksionisme, yaitu
pertumbuhan individu ditentukan oleh interaksi antara dasar (bakat) dan
lingkungan.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi :
a.
Masa vital (umur 0-2th)
Pada masa ini ndividu menggunakan
fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Freud
tahun pertama dalam kehidupan individu adalah sebagai masa oral, karena pada
waktu itu mulut adalah alat utama untuk melakukan eksplorasi dan belajar.
b.
Masa Estetik (umur 2-7th)
Pada masa ini pertumbuhan yang
terutama adalah fungsi panca indra.
Tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subyek, dan sebagai subyek
dia mempunyai kebebasan menghendaki dan menolak sesuatu.
c.
Masa intelektual (umur 7-13/14th)
Masa ini disebut juga masa
keserasian sekolah. Pada masa ini proses sosialisasi anak telah berlangsung
dengan lebih efektif sehingga menjaadi matang untuk dididik.
d.
Masa remaja (umur13/14 - 20/21th)
Ø
Masa pra remaja : masa ini ditandai dengan
sifat-sifat negatif baik dalam berprestasi jasmani maupun mental. Negatif dalam
sifat sosial baik dalam bentuk pasif maupun bentuk agresif terhadap masyarakat.
Hal ini disebabkan karena mulai bekerjanya kelenjar kelamin yang membawa
perubahan cepat pada remaja dan seringkali tidak mereka pahami
Ø
Masa remaja : masa dimana remaja mempunyai
dorongan untuk mencari pedoman hidup, yaitu sesuatu yang dapat dipandang
bernilai dan pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja.
e.
Masa usia mahasiswa
Masa ini merupakan tahap pemantaban
pendirian hidup, yaitu pengujian lebih lanjut pendirian hidup serta penyiapan
diri dengan ketrampilan dan kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan
pendirian hidup yang telah dipilih.
Pengertian
Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa
Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” dan “kelompok
kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak. Ada beberapa pendapat tentang pengertian dari keluarga :
a.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998)
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
b.
Menurut Ki Hajar Dewantara
Keluarga adalah kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
c.
Menurut
Salvicion dan Ara Celis
Keluarga adalah dua atau lebih dari
dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan
dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
Dari pengertian tersubut dapat
diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas 2 orang atau lebih dengan adanya ikatan perkawinan atau pertalian
yang hidup dalam satu rumah tangga di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
dan berinteraksi diantara sesama anggota keluarga yang setiap anggota keluarga
mempunyai peran masing-masing sehingga diciptakan untuk mempertahankan suatu
kebudayaan.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi Pengaturan Keturunan
Dalam masyarakat orang telah
terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya
prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi,
abortus, dan teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi
kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga
akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini merupakan hakikat untuk
kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan
hanya sekadar kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat
mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya.
Pada umumnya masyarakat mengatakan
bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan karena
dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang berpendapat bahwa
semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama hal ini dianut
oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak
anak semakin banyak yang memuja arwah nenek moyangnya.
b.
Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak
mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personalitynya.
Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka
harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang
senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka
anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan
dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat
berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai
sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak
mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah
pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan
perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa
kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang
berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga,
khususnya seorang ibu.
c.
Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan pokok untuk
mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi
yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya.
Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi.
Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota
keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama.
Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan
hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan,
akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.
Suami tidak hanya sebagai kepala
rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi, hubungan
suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang sedikit,
banyak juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi
ini jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat
dikatakan berkurang atau hilang sama sekali.
d.
Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah melindungi
seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga.
Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.
e.
Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat
perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada
tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai
hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak
istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain
sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed
status. Assigned Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam
lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena
usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala
suku, ketua adat, sesepuh, dan lainnya. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe
status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan,
suku, usia, dan lain sebagainya.
f.
Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban
untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan
ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani
keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka
tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin
modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai
banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya
rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
g.
Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia
adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah
menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak
yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih
sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang
bayi untuk bertahan hidup.
Pengertian
Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat
adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat
adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat sering diorganisasikan
berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada : masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,
masyarakat bercocoktana, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga
disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan
pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat
agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur
politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat
band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa
latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas
diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society
berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung
makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama
dalam mencapai tujuan bersama.
Golongan
Masyarakat
Dalam pertumbuhan dan perkembangan
masyarakat dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju.
Berikut penjelasannya :
a.
Masyarakat sederhana, masyarakat ini memiliki
pola pembagian kerja yang dibedakan menurut jenis kelamin, hal ini berlatar
belakang dari kemampuan fisik antara seorang pria dan wanita dalam menghadapi
tantangan alam yang buas pada saat itu.
b.
Masyarkat maju, masyarkat ini mempunyai ragam
kelompok sosial atau organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu. Organisasi kemasyarkatan ini berkembang dalam
cakupan lingkungan mulai dari yang terbatas, nasional, regional, maupun
internasional. Masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non
industri dan masyarakat industri.
Perbedaan
antara Kelompok Masyarakat Non Industri dan Industri
a.
Masyarakat Non Industri
Kelopok nasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
Ø
Kelompok primer/ face to face group : interaksi
antar anggotanya lebih intensif, erat dan akrab. Sifat interaksinya berdasarkan
kekeluargaan dan simpati. Pembagian tugas dititikberatkan pada kesadaran dan
tanggung jawab.
Ø
Kelompok sekunder : hubungan antar anggotanya
bersifat formal atau resmi. Sifat interaksi, pembagian kerja diatur atas
pertimbangan rasional dan obyektif. Pembagian kerja berdasarkan pada kemampuan,
keahlian tertentu serta dituntut dedikasi. Contoh parpol, serikat buruh,
organisasi profesi dan lain-lain. Apabila dilihat dari hubungan anggota yang
bersifat resmi, maka tumbuh kelompok formal dan informal.
·
Kelompok informal/ informal group adalah
kelompok sosial yang tidak memiliki struktur organisasi, contoh serikat buruh.
·
Kelompok resmi/ formal group adalah kelompok
sosial yang mempunyai tata aturan tegas untuk mengatur hubungan antar
anggotanya. Contoh organisasi-organisasi profesi.
b.
Masyarakat Industri
Ciri dari masyarakat industri
adalah otonomi sejenis yaitu kepandaian/ keahlian khusus yang dimiliki
seseorang secara mandiri sampai pada batas-batas tertentu. Contoh koki, tukang
las, ahli mesin dst. Mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan otonomi
sejenis makin komplekpembagian kerja sehingga makin banyak timbul kepribadian
individu, dan pekerjaan menjadi lebih khusus.
Abad 15 adalah pangkal berkembang
pesatnya industrialisasi terutama didaratan eropa sehingga timbul pembagian
kerja antara majikan dan buruh. Laju pertumbuhan industri membawa konsekwensi
memisahkan antara majikan dan pekerja. Majikan sebagai pemilik modal memonopoli
posisi-posisi tertentu sehingga terjadi konflik dan ketidak puasan pekerja. Hal
ini mendorong terbentuknya serikat buruh untuk memperbaiki kondisi kerja dan
upah.akumulasi ketidak puasan pekerja semakin meningkat karena kaum
industrialis mengganti tenaga manuasia dengan mesin-mesin yang berakibat
stagnasi mental para buruh.
Hubungan
Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
![]() |
Source : nationalmssociety.org |
Manusia adalah sebagai makhluk
individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh
karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan
jasmani maupun rohaninya. Sebagai
makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan
antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di
tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang
dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses
sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan
terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga
mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam
proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya
diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang
individu menjadi seorang yang dewasa
dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di
dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia
yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan
adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah
tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian
keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat
kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam
masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada
tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya
akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat
individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial
sebagai perwujudan anggota kelompok atau
anggota masyarakat.
Makna
Individu, Keluarga Dan Masyarakat
Manusia sebagai makhluk individu
yang hidup dalam keluarga dan bermasyarakat, dari hal tersebut akan terjadi
keterkaitan dalam hal interaksinya dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena
itu manusia hidup saling membutuhkan dan saling ketergantungan. Dari hal-hal
tersebut akan membentuk suatu karakter yang unik dari individu-individu
tersebut.
Referensi :
Nuryanto, ST., MT. “Materi BAB III Ilmu Sosial Dasar”, Universitas Gunadarma
http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://didefinisipengertian.blogspot.co.id/2015/06/definisi-pengertian-individu-menurut-ahli.html
http://dilihatya.com/2046/pengertian-pertumbuhan-menurut-para-ahli
http://citrarhmdn.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-bentuk-fungsi-peranan-dan.html
https://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan-individu/
http://mamz.weebly.com/individu-keluarga-dan-masyarakat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda. Berikan komentar pada artikel yang anda baca, karena komentar anda sangat bermakna buat Yusrizal's Blog.