![]() |
Source : www.123rf.com |
Pengertian Penduduk
Penduduk yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap di dalam
wilayah suatu Negara untuk jangka waktu yang lama. Penduduk dalam suatu Negara
ini dapat dibedakan lagi menjadi warga Negara dan bukan warga Negara. Warga
Negara yaitu orang-orang yang secara sah menurut hukum menjadi anggota suatu
Negara, dengan status kewarganegaraan warga Negara asli atau warga Negara
keturunan asing. Bukan warga Negara, yaitu mereka yang menurut hukum tidak
diakui atau bukan menjadi warga suatu Negara. Status kewarganegaraan mereka
adalah warga Negara asing.
Di
Indonesia, pasal yang khusus mengatur mengenai masalah kependudukan diatur
dalam pasal 26 UUD 1945 yang berbunyi :
(1) Yang
menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia
dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan
penduduk diatur dengan undang-undang.
Menurut
pasal 26 ayat (2) UUD 1945,
(1) Penduduk
adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
(2) Bukan Penduduk, adalah orang-orang
asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa
Pengertian Masyarakat
Menurut Pendapat Ralp Linton, Pengertian Masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan mengganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
sosial degan batas-batas yang telah dirumuskan dengan jelas.
Menurut Maclver, Pengertian Masyarakat adalah suatu sistem dari
kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok,
berbagai golongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan
individu (manusia). Keseluruhan yang selalu berubah inilah yang dinamakan
dengan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosal dan masyarakat
selalu berubah.
Selo Soemardjan mengemukakan pengertian masyarakat, Masyarakat
ialah orang-orang yang hidup bersama dimana menghasilkan kebudayaan.
Dari pengertian masyarakat yang disampaikan oleh pakar diatas,
maka dapat disimpulkan Pengertian Masyarakat adalah kumpulan manusia yang
membentuk suatu kelompok yang hidup bersama-sama dan saling membantu satu sama
lain dalam hubungannya atau saling berinteraksi. Pembahasan mengenai pengertian
masyarakat saya rasa sudah cukup jelas, selanjutnya kita bahas mengenai ciri
ciri masyarakat.
Ciri Ciri Masyarakat
Berbicara mengenai ciri ciri masyarakat, maka dapat dipaparkan
mengenai ciri ciri masyarakat sebagai berikut :
Ø Manusia
Yang Hidup Berkelompok
Ciri ciri masyarakat yang pertama
adalah Manusia yang hidup secara bersama dan membentuk kelompok. Kelompok ini lah
yang nantinya membentuk suatu masyarakat. Mereka mengenali antara yang satu
dengan yang lain dan saling ketergantungan. Kesatuan sosial merupakan
perwujudan dalam hubungan sesama manusia ini. Seorang manusia tidak mungkin
dapat meneruskan hidupnya tanpa bergantung kepada manusia lain.
Ø Yang
Melahirkan Kebudayaan
Dalam konsepnya tidak ada masyarakat
maka tidak ada budaya, begitupun sebaliknya. Masyarakatlah yang akan melahirkan
kebudayaan dan budaya itu pula diwarisi dari generasi ke generasi berikutnya
dengan berbagai proses penyesuaian.
Ø Masyarakat
yaitu yang Mengalami Perubahan
Sebagaimana yang terjadi dalam budaya,
masyarakat juga turut mengalami perubahan. Suatu perubahan yang terjadi karena
faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Contohnya : dalam
suatu penemuan baru mungkin saja akan mengakibatkan perubahan kepada masyarakat
itu.
Ø Masyarakat
adalah Manusia Yang Berinteraksi
Salah satu syarat perwujudan dari
masyarakat ialah terdapatnya hubungan dan bekerja sama di antara ahli dan ini
akan melahirkan interaksi. Interaksi ini boleh saja berlaku secara lisan maupun
tidak dan komunikasi berlaku apabila masyarakat bertemu di antara satu sama
lain.
Ø Terdapat
Kepimpinan
Ciri ciri masyarakat yang berikutnya
yaitu terdapat kepemimpinan. Dalam hal ini pemimpin adalah terdiri daripada
ketua keluarga, ketua kampung, ketua negara dan lain sebagainya. Dalam suatu
masyarakat Melayu awal kepimpinannya bercorak tertutup, hal ini disebabkan
karena pemilihan berdasarkan keturunan.
Ø Ciri
ciri Masyarakat yaitu adanya Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial yaitu meletakkan
seseorang pada kedudukan dan juga peranan yang harus dimainkannya di dalam
masyarakat.
Masyarakat sebenarnya menganut sistem adaptif (mudah menyesuaikan
diri dengan keadaan), oleh karena masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi
berbagai kepentingan dan tentunya juga untuk dapat bertahan. Selain itu
masyarakat sendiri juga mempunyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi agar
masyarakat itu dapat hidup secara terus-menerus. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat
tersebut sebagai berikut :
1) Masyarakat
membutuhkan adanya populasi (population replacement)
2) Masyarakat membutuhkan informasi
3) Masyarakat membutuhkan energi
4) Masyarakat membutuhkan materi
5) Masyarakat membutuhkan sistem
komunikasi
6) Masyarakat membutuhkan sistem produksi
7) Masyarakat membutuhkan sistem
distribusi
8) Masyarakat membutuhkan sistem
organisasi sosial
9) Masyarakat membutuhkan sistem
pengendalian sosial
10) Masyarakat membutuhkan perlindungan
terhadap ancamaan yang tertuju pada jiwa dan harta bendanya.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan (sansekerta=budhayah, bentuk jamak dari budhi/ akal) yaitu
hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Kebudayaan
menurut E.B.Tayor dalam buku “Primitive culture” adalah komplikasi atau jalinan
keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan,
hukum, adat istiadat serta kenyataan dan kebiasaan lain yang dilakuakan manusia
sebagai anggota masyarakat. Dalam pandangan sosiologi kebudayaan meliputi :
Ø Kebudayaan
material
adalah
hasil cipta, karsa, yamg berwujud benda-benda atau barang-barang atau alat-alat
pengolahan alam. Misalnya gedung, pabrik, jalan, rumah, alat komunikasi,
hiburan, mesin dan lain-lain.
Ø Kebudayaan
non material
Merupakan hasil cipta karsa yang berwujud kebiasaan-kebiasan/ adat istiadat,
kesusilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, keagamaan dan lain-lain.
Keterkaitan Antara Penduduk, Masyarakat Dan
Kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan
Dari sudut pandang antropologi manusia dapat ditinjau dari dua
segi yaitu :
Ø Manusia
sebagai makhluk biologi yaitu manusia dipelajari dalam ilmu biologi /anatomi
Ø Manusia sebagai makhluk sosio budaya,
yaitu menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia dengan akala
budinya dan struktur fisiknya dalam mengubah lingkungan berdasarkan
pengalamannya. Juga memahami dan melukiskan kebudayaan yang terdapat dalam
masyarakat manusia.
Hubungan Masyarakat dan Kebudayaan
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan utuh
karena dari ketiga unsur inilah kehidupan mahkluksosial berlangsung. Masyarakat tak dapat dipisahkan dengan
manusia karena hanya manusia yang hidup bermasyarakat, dimana orang bermasyarakat akan timbul kebudayaan
Wujud kebudayaan
Koentjaraningrat membagi kebudayaan dalam tiga wujud, yakni ideas
(sistem ide), activities (sistem aktivitas), dan artifacts (sistem artefak).
a. Wujud
Kebudayaan sebagai Sistem Ide
Wujud kebudayaan sebagai sistem ide
bersifat sangat abstrak, tidak bisa diraba atau difoto dan terdapat dalam alam
pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. Wujud kebudayaan sebagai sistem
ide hanya bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yang mewujud dalam bentuk
norma, adat istiadat, agama, dan hukum atau undang-undang. Contoh
wujud kebudayaan sebagai sistem ide yang berfungsi untuk mengatur dan menjadi
acuan perilaku kehidupan manusia adalah norma sosial. Norma sosial dibakukan
secara tidak tertulis dan diakui bersama oleh anggota kelompok masyarakat
tersebut. Misalnya, aturan atau norma sopan santun dalam berbicara kepada orang
yang lebih tua dan aturan bertamu di rumah orang lain. Bentuk kebudayaan
sebagai sistem ide secara konkret terdapat dalam undang-undang atau suatu
peraturan tertulis.
b. Wujud
Kebudayaan sebagai Sistem Aktivitas
Wujud kebudayaan sebagai sistem
aktivitas merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan sosial yang berpola dari
individu dalam suatu masyarakat. Sistem ini terdiri atas aktivitas manusia yang
saling berinteraksi dan berhubungan secara kontinu dengan sesamanya. Wujud
kebudayaan ini bersifat konkret, bisa difoto, dan bisa dilihat. Misalnya, upacara perkawinan
masyarakat Flores, atau proses pemilihan umum di Indonesia. Kampanye partai
adalah salah satu contoh bentuk atau wujud kebudayaan yang berupa aktivitas
individu. Dalam kegiatan tersebut terkandung perilaku berpola dari individu,
yang dibentuk atau dipengaruhi kebudayaannya. Selain itu, upacara perkawinan
atau upacara lainnya yang melibatkan suatu aktivitas kontinu dari individu
anggota masyarakat yang berpola dan bisa diamati secara langsung juga merupakan
salah satu contoh wujud kebudayaan yang berbentuk aktivitas.
c.
Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Artefak
Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak
adalah wujud kebudayaan yang paling konkret, bisa dilihat, dan diraba secara
langsung oleh pancaindra. Wujud kebudayaan ini adalah berupa kebudayaan fisik
yang merupakan hasil-hasil kebudayaan manusiaberupa tataran sistem ide atau
pemikiran ataupun aktivitas manusia yang berpola. Misalnya, kain ulos dari
Batak atau wayang golek dari Jawa. Di dalam upacara adat perkawinan Jawa,
berbagai mahar berupa barang yang harus diberikan oleh pihak mempelai laki-laki
kepada pihak mempelai perempuan. Benda-benda itu merupakan perwujudan dari ide
dan aktivitas individu sebagai hasil dari kebudayaan masyarakat. Dalam upacara
selamatan, terdapat berbagai sesaji atau peralatan yang dibutuhkan atau
digunakan dalam aktivitas tersebut. Di dalam suatu kampanye partai politik dibuat
berbagai macam lambang partai berupa bendera yang menyimbolkan keberadaan atau
kebesaran partai tersebut.
Dalam kehidupan manusia ketiga wujud
kebudayaan tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lainnya.
Misalnya, di dalam upacara perkawinan konsep mengenai upacara tersebut, siapa
yang terlibat, apa yang diperlukan, dan bagaimana jalannya upacara tersebut
merupakan wujud kebudayaan dalam tataran yang paling abstrak, yakni sistem ide.
Namun, upacara perkawinan merupakan sebuah aktivitas yang berpola dari suatu
masyarakat. Seperti upacara perkawinan dalam masyarakat Jawa yang begitu rumit
memperlihatkan pola yang teratur dan tetap dengan mempergunakan berbagai benda
yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut.
7 Unsur Kebudayaan
Dari tiga wujud kebudayaan yang telah disebutkan, tedapat unsur
unsur kebudayaan yang dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua
kebudayaan bangsa bangsa di dunia. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur
kebudayaan universal yaitu :
Ø Bahasa
Bahasa adalah suatu pengucapan yang
indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama
bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa
ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Ø Sistem
Pengetahuan
Sistem pengetahuan itu berkisar pada
pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang
dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar,
flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama
manusia, tubuh manusia.
Ø Sistem
Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi Sosial adalah sekelompok
masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan
atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan,
sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
Ø Sistem
Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah
jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat,
meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan
pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi
alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan
lain yang berupa benda meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang
meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan
perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
Ø Sistem
mata pencaharian hidup
Sistem mata pencaharian hidup
merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang
dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi,
berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan,
perdagangan.
Ø Sistem
Religi
Sistem religi dapat diartikan sebagai
sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang
berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi
yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi
keagamaan, upacara keagamaan.
Ø Kesenian
Secara sederhana eksenian dapat
diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindaha. bentuk kendahan yang
beraneka tagam itu timul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan
kepuasan batin bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk
kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
Pranata Sosial
Pranata sosial adalah sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus
dalam masyarakat. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi maka dirumuskan norma-norma
dalam masyarakat.
Macam – macam Pranata
Jumlah pranata yang ada dalam suatu masyarakat tegantung pada
sifat sederhana atau sifat kompleksnya kebudayaan yang hidup dalam masyarakat
bersangkutan. Makin menjadi besar dan kompleks sesuatu masyarakat berkembang,
makin bertambah pula jumlah pranata yang timbul di dalamnya. Para ahli
sosiologi telah melakukan berbagai macam penggolongan atas jumlah pranata itu.
Penggolongan berdasarkan atas fungsi dan pranata – pranata untuk memenuhi
keperluan – keperluan hidup manusia sebagai masyarakat, memberikan kepada kita
sekedar pengertian mengenai jumlah dan berbagai macam pranata yang ada dalam
suatu masyarakat yang besar dan kompleks.
8 pranata sosial yang ada di masyarakat
Menurut para sarjana, semua pranata dapat dikelaskan ke dalam
paling sedikit delapan golongan, yaitu :
1. Pranata
yang berfungsi untuk memenuhi keprluan kehidupan, kekerabatan, yaitu yang
sering disebut kinship atau domestic institution. Contoh : perkawinan, tolong
menolong antar kekerabatan, pengasuhan anak, sopan santun pergaulan antar
kerabat, system istilah kekerabatan dan sebagainya.
2. Pranata – pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia
untuk mata pencarian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan, mendistribusi
hasil produksi dan harta adalah ekonomi institution. Contoh : Pertanian,
peternakan, pemburuhan, feodalisme, industry, barter, koperasi penjualan,
penggundangan, perbankan dan sebagainya.
3. Pranata – pranata yang berfungsi
memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia supaya menjadi
anggota masyarakat yang beguna adalah Educational institution. Contoh
: Pengasuhan anak. Pendidikan rakyat, pendidikan menengah, pendidikan tinggi,
pemeberantasana buta huruf, pendidikan keamanan, pers, perputakaan umum, dan
sebagainya.
4. Pranata – pranata yang berfungsi
memenuhi keperluan ilmiah manusia, menyelami alam semesta sekelilingnya, adala
Scientific Intitutions. Contoh : Metodologi ilmiah, penelitian, pendidikna
ilmiah dan sebagainya.
5. Pranata – pranata yang memenuhi keperluan
manusia dalam menghayati rasa keindahannya dan untuk rekreasi adalah Aesthetic
and recreational institutions. Contoh : Seni rupa, seni suara, seni gerak, seni
drama, kesusasteraan, olah raga dan sebagainya.
6. Pranata – pranata ynag berfungsi memenuhi
keperluan manusia untuk berhubungan
dengan dan bebrbakti kepada Tuhan ataua dengan alam gaib, adalah Religious
institutions. Contoh : Doa, kenduri, upacara, semadi, bertapa, penyiaran agama,
pantangan, ilmu gaib, ilmu dukun dan sebagainya.
7. Pranata – pranata yang
berfungsimemenuhi keprluan manusia untuk mengatur dan mengelola keseimbangan
kekuasaan dalam kehidupan masyarakat, adalah Political Institutions. Contoh :
Pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian ketentaraan dan sebagainya.
8. Pranata – pranata yang berfungsi
memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup manusia adalah Somatic
Institutions. Contoh : Pemelihasraan kecantikan, pemeliharaan
kesehatan,kedokteran, dan sebagainya.
Selain itu dalam suatu masyarakat banyak pula
pranata yang tidak khusus tumbuh dari dalam adat – istiadat suatau masyarakat
bersangkutan, tanpa disadari dan direncanakan diambil dari masyarakat lain.
Jumlah pranata dalam suatu masyarakat selalu bertambah, terutama dalam
masyarakat yang sedang berkembang ( berada dalam keadaan transisi dari
masyarakat agrarian ke masyarakat industri ).
Norma – Norma Yang Ada Di Masyarakat
Norma (norm) adalah aturan-aturan yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat yang disertai dengan sanksi atau ancaman apabila
tidak melakukannya. Apabila kamu cermati, norma memiliki sifat memaksa dan
menekan seseorang untuk mematuhinya. Misalnya, apabila kamu mengambil barang
orang lain tanpa memberitahu (mencuri), maka tindakanmu jelas merupakan
tindakan yang salah, dan kamu akan dijatuhi hukuman. Norma yang mengatur
masyarakat secara garis besar ada dua macam yaitu norma formal dan norma
nonformal :
Ø Norma
Formal adalah aturan dan ketentuan dalam
kehidupan bermasyarakat yang ada ataupun dibuat oleh lembaga lembaga dan
institusi yang bersifat formal atau resmi. Dengan kata lain, norma formal
memiliki kepercayaan lebih tinggi tentang kemampuannya dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat karena dibuat oleh lembaga lembaga formal. Norma formal contohnya
konstitusi, surat keputusan, peraturan pemerintah, perintah presiden.
Ø Norma Non formal adalah aturan dan ketentuan ketentuan
dalam hidup bermasyarakat yang tidak diketahui bagaimana dan siapa yang
menerangkan norma tersebut. Ciri norma non formal tersebut adalah tidak
tertulis atau bilapun tertulis hanya sebagai karya sastra, bukan dalam bentuk
aturan baku yang disertakan dengan pembuat aturan tersebut. Selain itu, norma
non-formal memiliki jumlah yang lebih banyak dikarenakan banyaknya variabel
yang ada dalam norma non-formal.
Norma yang berlaku di masyarakat sifatnya
mengikat dan berbeda-beda tingkatannya terhadap setiap warga atau anggota
masyarakat. Ada norma yang mengikat lemah dan ada pula norma yang mengikatnya
kuat.
4 Macam Norma Menurut Kekuatan Pengikatnya
Berdasarkan daya pengikatnya, norma dapat
dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Cara
(Usage)
Jenis norma ini menunjuk pada suatu bentuk
perbuatan pribadi. Norma ini jelas terlihat pada hubungan antarindividu. Pelanggaran
pada norma ini tidak menimbulkan reaksi yang besar dari masyarakat, tetapi
hanya berupa celaan.
Contoh:
-
Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila
ada seseorang yang sedang makan berdecap.
-
Tata cara makan kolak pisang biasanya menggunakan
sendok, tetapi ada yang menggunakan tangan. Hal ini dianggap melanggar norma.
b. Kebiasaan
(Folkways)
Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang
diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Norma ini dapat dilihat dengan kesukaan
individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman bagi pelanggar norma ini hanya
berupa teguran, cemoohan, ejekan, dan menjauhkan diri dari si pelanggar. Jika
pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer telinganya, dicubit, atau
dimarahi.
Contoh:
-
Mencium tangan orang tua pada waktu akan
pergi.
-
Memberi
salam pada waktu berjalan di hadapan orang lain.
-
Antre
pada waktu membeli karcis pertandingan sepak bola.
-
Menghormati
orang yang lebih tua.
c. Tata
Kelakuan (Mores)
Norma ini dipergunakan sebagai pengawasan baik
langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata
kelakuan memberikan batasan-batasan pada perilaku individu dan menjaga
solidaritas (kesetiakawanan) di antara anggota-anggota masyarakatnya. Pelanggaran
terhadap norma ini adalah sanksi berat. Perbedaan tata kelakuan akan ditemui
pada berbagai daerah. Hal ini terjadi karena tata kelakuan timbul dari
pengalaman yang berbeda-beda dari masyarakat tersebut. Tata kelakuan bisa
bersifat paksaan, tetapi bisa juga bersifat sebagai larangan sehingga secara
langsung dapat dijadikan sebagai alat di mana anggota masyarakat harus
menyesuaikan dengan tata kelakuan tersebut.
Contoh
:
-
Pasangan suami istri baru pada masyarakat
Sunda biasanya menumpang di rumah orang tua istri sebelum mereka memiliki rumah
tinggal sendiri.
-
Contoh lain dari perbedaan tata kelakuan
adalah suatu masyarakat mempunyai aturan-aturan yang tegas dalam hal melarang
pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi, sementara pada masyarakat lainnya
larangan tersebut tidak tegas.
d. Adat
Istiadat (Customs)
Norma ini menunjuk pada kekuatan penyatuan
setiap pola perilaku masyarakat. Apabila ada anggota masyarakat yang terbukti
melanggar aturan adat, maka akan mendapatkan hukuman tergantung dari tata
aturan yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pelanggaran yang dilakukan akan
menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan norma-norma lainnya. Misalnya dikucilkan
atau diusir dari masyarakat tersebut.
Contoh Norma – Norma Yang Ada di Masyarakat
Ada
empat macam norma yang harus ketahui, berikut penjelasannya.
·
Norma Agama
Norma agama adalah sekumpulan kaidah yang bersumber dari wahyu
Ilahi. Norma agama merupakan tingkatan norma tertinggi diantara norma-norma
lainnya. Akibat dari melanggar norma agama adalah siksaan dari Yang Kuasa
setelah meninggal dunia. Contoh norma agama dalam kehidupan sehari-hari
-
Menjauhi larangan-larangan agama, seperti
melakukan perjudian, minuman-minuman keras, mencuri, berbuat fitnah, membunuh
dan sebagainya.
-
Melaksanakan perintah agama, seperti :
membantu sesama manusia, menghormati orang lain, tidak semena-mena terhadap
orang yang lemah.
-
Melaksanakan ibadah sholat tepat pada
waktunya.
·
Norma Hukum
Norma hukum adalah sekumpulan kaidah sebagai
pedoman hidup yang bersumber dari undang-undang dan pemerintah. Norma hukum
berada di bawah norma agama dan akibat dari melanggar norma hukum adalah sanksi
berupa hukuman penjara dan sebagainya. Contoh norma hukum dalam kehidupan
sehari-hari
-
Mematuhi aturan lalu lintas ketika berkendara.
-
Tidak
boleh melakukan hal-hal yang melanggar hukum seperti pencurian, pembunuhan dan
sebagainya.
·
Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan-aturan dalam
masyarakat yang bersumber dari kebiasaan dan kepatuhan dalam masyarakat dalam
hal ini berkaitan dengan adat di dalam masyarakat. Akibat dari melanggar norma
kesopanan adalah dicemohkan oleh masyarakat. Contoh norma kesopanan dalam kehidupan sehari-hari
-
Mengucapkan salam ketika bertamu ke rumah
orang lain.
-
Mencium
tangan orang tua ketika ingin berangkat ke sekolah.
-
Sopan
santun saat bertamu ke rumah orang.
-
Tidak
membuang sampah di sembarang tempat.
·
Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah sekumpulan kaidah
sebagai pedoman hidup yang bersumber dari hati nurani seseorang. Akibat dari
melanggar norma kesusilaan adalah dikucilkan oleh masyarakat. Contoh norma kesopanan dalam kehidupan
sehari-hari
-
Menghargai dan menghormati orang lain
-
Menghormati
orang-orang yang lebih tua.
-
Berlaku
jujur dan adil dalam masyarakat.
Permasalahan Penduduk Yang Ada Di Indonesia
Saat Sekarang
Penduduk dunia dan masalahnya :
1. Peningkatan
jumlah penduduk/ kelebihan penduduk, sebabnya adalah
Ø Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
ilmu kedokteran sehingga kesehatan penduduk lebih terjamin.
Ø Tingkat kematian bayi rendah
Akibat
secara langsung adalah pengangguran dan secara tidak langsung adalah
kriminalitas. Jenis kelebihan penduduk yaitu:
·
Kelebihan penduduk yang absolut yaitu bila suatu
daerah dalam waktu tertentu tidak dapat memberikan kebutuhan hidup bagi manusia
yang berdomisili di wilayah tersebut.
·
Kelebihan
penduduk yang relatif, yaitu bial suatu daerah dalam waktu tertentu kebutuhan
hdup yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan ekonomi dan perkembangan
sosial.
2. Kekurangan
penduduk (dialami negara-negara Eropa barat), yaitu kekurangan penduduk berusia
muda sebagai generasi penerus, biasanya disebabkan masyarakatnya lebih
mengutamakan pekerjaan, dan pemerintah mampu menyeimbangkan jumlah penduduk. Kekurangan penduduk dapat mengakibatkan kurangnya tenaga
kerja.
Pendidikan dan Kesehatan di
Negara-negara Berkembang
Ø Pendidikan
Kurangnya pendidikan bagi anak usia sekolah disebabkan oleh
kemiskinan, terikat kerja dalam rumah tangga, kekurangan bangunan sekolah dan
pengajar, tidak memiliki sekolah dasar.
Ø Kesehatan
Penyakit yang banya diderita yaitu kebutaan dan animea,
tubercolosis, cacingan, polioyelitis, lepra, kekurangan gizi, kekurangan vitamin A, protein hewani
Usaha Mengatasi Masalah Penduduk Dunia
Ø Menyeimbangakan
jumlah penduduk
Ø Konsumsi sumber alam dan pembangkitan
polusi arus dikurangi
Ø Penyelenggaraan pendidikan dan
pengadaan fasilitas kesehatan
Ø Peningkatan produksi bahan pangan
Ø Penyuburan dan perlindungan tanah
untuk mencegah erosi.
Masalah Penduduk Indonesia
Ø Rapat
penduduk adalah perbandingan antara jumlah orang dengan tanah yang didiami/
diolah dalam satuan luas. Satuan luas daeral rura/ desa adalah hektare
(kilometer persegi), sedangkan untuk daerah urban/ kota adalah meter persegi. Kegunaan
mengetahui rapat penduduk adalah :
·
Mengetahui
ada atau tidaknya gejala over polpulation
·
Mengetahui
pusat-pusat agglomenrasi/ pengelompokan penduduk
·
Untuk
mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun pusat budaya.
Ø Penyebaran
penduduk yang tidak merata menyebabkan terjadi kelebihan dan kekurangan
penduduk. Pada beberapa wilayah hal itu dipengaruhi oleh lokasi, iklim, sumber
alam, transportasi.
Ø Tingkat pendidikan masyarakat yang
relatif rendah, sebabnya yaitu kurangnya fasilitas pendidikandan pendapatan
perkapita penduduk yang masih rendah.
Rumusan angka kelahiran
Kelahiran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk suatu negara. Pada pembahasan kali ini kita tidak hanya
akan mengkaji angka kelahiran kasar saja, namun juga akan membahas angka
kelahiran khusus dan umum, rumus angka kelahiran kasar dan pengertian angka
kelahiran kasar serta faktor pendorong dan penghambar angka kelahiran.
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
1) Angka
kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk.
CBR
dapat dihitung dengan rumus :
CBR
= L/P x 1.000
Keterangan
:
CBR
|
:
|
Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
|
L
|
:
|
Jumlah kelahiran selama 1 tahun
|
P
|
:
|
Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
|
1.000
|
:
|
Konstanta
|
Kriteria
angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam, yaitu :
-
CBR < 20, termasuk kriteria rendah
-
CBR
antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
-
CBR
> 30, termasuk kriteria tinggi
2) Angka
kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok
umur tertentu. ASBR dapat
dihitung dengan rumus berikut ini :
ASBR
= Li/Pi x 1.000
Keterangan
:
ASBR
|
:
|
Angka kelahiran khusus
|
Li
|
:
|
Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok
umur tertentu
|
Pi
|
:
|
Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada
pertengahan tahun
|
1.0
|
:
|
Konstanta
|
3) Angka
kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun
dalam satu tahun. GFR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :
GFR
= L/(W(15-49)) x 1.000
Keterangan
:
GFR
|
:
|
Angka kelahiran umum
|
L
|
:
|
Jumlah kelahiran selama satu tahun
|
W (15 – 49)
|
:
|
Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun
pada pertengahan tahun
|
1.000
|
:
|
Konstanta
|
Besar
kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut
ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
·
Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
-
Anggapan
bahwa banyak anak banyak rezeki.
-
Sifat
alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
-
Pernikahan
usia dini (usia muda)
-
Adanya
anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan
anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan
berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
-
Adanya
penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki
anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
·
Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
-
Adanya
program Keluarga Berencana (KB)
-
Kemajuan
di bidang iptek dan obat-obatan
-
Adanya
peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS
-
Adanya
UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
-
Penundaan
usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir
-
Adanya
perasaan malu bila memiliki banyak anak.
Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu daerah
dari waktu ke waktu. Sedangkan dinamika penduduk yang sering menunjukkan
kecenderungan bertambah yang disebut pertumbuhan penduduk.
Dinamika penduduk dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain:
a. Kelahiran.
Angka kelahiran di suatu daerah dapat dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut.
Angka
kelahiran =
|
Jumlah
bayi dalam 1 tahun
|
x
1.000
|
Jumlah
kelahiran
|
Ada
kriteria atau penggolongan angka kelahiran, yaitu sebagai berikut:
·
Jika angka kelahiran menunjukkan lebih dari
30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong tinggi.
·
Jika
angka kelahiran menunjukkan angka 20 – 30, maka angka kelahiran di tempat
tersebut tergolong sedang
·
Jika
angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di
tempat tersebut tergolong rendah.
Misalkan
selama tahun 2009 di desa X terdapat kelahiran sebanyak 145 jiwa. Data jumlah
penduduk pada akhir tahun 2008 berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka
kelahiran di desa X pada tahun 2009 dapat ditentukan sebagai berikut :
-
Jumlah kelahiran tahun 2009 adalah 145 jiwa.
-
Jumlah
penduduk akhir tahun 2008 adalah 2.500 jiwa.
Angka
kelahiran =
|
145
|
x
1000 = 58
|
2500
|
Dari perhitungan diatas, karena angka kelahiran di atas 30, maka
angka kelahiran di desa X pada tahun 2009 tergolong tinggi.
b. Kematian
/ Mortalitas
Angka kematian atau mortalitas menunjukkan
jumlah kematian per 1.000 penduduk di suatu daerah setiap tahun. Angka kematian
di suatu tempat dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
Angka
kematian =
|
Jumlah
penduduk meninggal dalam 1 tahun
|
x
1.000
|
Jumlah
penduduk
|
Sedangkan
kriteria atau penggolongan angka kematian adalah :
·
Jika angka kematian menunjukkan lebih dari 18,
maka angka kematian di tempat tersebut tergolong tinggi.
·
Jika
angka kematian menunjukkan angka 14–18, maka angka kematian di tempat tersebut
tergolong sedang.
·
Jika
angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14, maka angka kematian di
tempat tersebut tergolong rendah.
Misalnya
selama tahun 2010 di desa Y terdapat kematian sejumlah 45 jiwa. Data statistik
menunjukkan bahwa jumlah penduduk desa Suka Rajin pada akhir tahun 2009
berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka kematian di desa Y pada
tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut :
-
Jumlah kematian tahun 2010 adalah 45 jiwa.
-
Jumlah
penduduk akhir tahun 2009 adalah 2.500 jiwa.
Angka
kematian =
|
45
|
x
1000 = 18
|
2500
|
Jadi,
angka kematian di desa Y pada tahun 2010 termasuk golongan sedang.
c. Perpindahan
/ Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
tempat ke tempat lain. Migrasi terbagi menjadi beberapa jenis,
antara lain sebagai berikut. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari dalam
negeri ke luar negeri untuk menetap. Imigrasi adalah perpindahan penduduk
negara lain ke negara tertentu untuk menetap. Transmigrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara. Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Ada
beberapa faktor yang mendorong terjadinya suatu migrasi yaitu:
·
Faktor keamanan.
·
Faktor
ekonomi, seperti kemudahan mencari lahan pekerjaan dan biaya hidup yang
murah.
·
Kelengkapan sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan,
hiburan, dan sarana pemenuhan kebutuhan komunikasi dan transportasi.
d. Pertumbuhan
Penduduk
Dinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan
jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk ini tentunya
sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan
imigrasi akan menambah pertumbuhan penduduk, sedangkan kematian dan emigrasi akan
mengurangi pertumbuhan penduduk. Untuk menentukan jumlah penduduk di suatu
negara dengan mengadakan sensus penduduk, dengan cara ini jumlah penduduk,
jumlah kelahiran, dan kematian akan tercatat. Nah, ntuk memudahkan perhitungan,
pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
P
= (L – M) + (I – E)
Dimana:
P
|
:
|
pertumbuhan penduduk
|
L
|
:
|
jumlah kelahiran
|
M
|
:
|
jumlah kematian
|
I
|
:
|
jumlah imigrasi
|
E
|
:
|
jumlah emigrasi
|
Disini misalnya selama tahun 2008 di desa Z terdapat data jumlah
kelahiran 120 sebanyak jiwa, sedangkan jumlah kematian sebanyak 13 jiwa,
pendatang 23 jiwa, dan yang mengajukan perpindahan penduduk berjumlah 15 jiwa.
Maka pertumbuhan penduduk desa Z selama tahun 2008 dapat dihitung sebagai
berikut.
Pertumbuhan penduduk
|
=
|
(L – M) + (I – E)
|
=
|
(120 – 13) + (23 – 15)
|
|
=
|
115
|
Dari perhitungan diatas, dapatlah kita simpulkan bahwa pertumbuhan
penduduk desa Z pada tahun 2008 adalah 115 jiwa. Untuk pertumbuhan penduduk
Indonesia tergolong tingi. Bahkan Indonesia termasuk dalam sepuluh negara
berpenduduk terbanyak dimana jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dari
tahun ke tahun. Nah, hal ini tentunya mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan
berbagai sumber daya seperti tanah, air, mineral, dan energi. Menyikapi hal
tersebut, diperlukan upaya pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk dan
pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana.
e. Kepadatan
Penduduk
Perbandingan antara jumlah penduduk dengan
luas wilayah yang ditempati disebut kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk
dipengaruhi oleh angka kelahiran dan angka kematian. Jika angka kelahirannya
tinggi maka kepadatan penduduk akan meningkat, apalagi bila diikuti tingkat
imigrasi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu keadaan
di mana pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam yang dimiliki
oleh negara tersebut, dan untuk menghitung kepadatan penduduk yang menempati
area atau luasan wilayah tertentu dalam suatu kurun waktu
digunakan
rumus sebagai berikut.
Kepadatan
penduduk =
|
Jumlah
penduduk
|
|
Luas
wilayah (KM2)
|
Di masing-masing daerah memiliki kepadatan penduduk yang
berbeda-beda. Di Indoensia sendiri, pulau yang paling padat penduduknya adalah
Pulau Jawa. Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata dapat
menyebabkan terjadinya kesenjangan pem-bangunan. Dan program transmigrasi
adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia memeratakan jumlah
persebaran penduduk.
Piramida Penduduk
Piramida Penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk
berdasarkan umur, jenis kelamin dan daerah suatu penduduk. Piramida
penduduk disajikan dalam dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukan
jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukan jumlah oenduduk
perempuan dalam kelompok interval usia peduduk lima tahunan.
Macam Bentuk Piramida Penduduk
Perlu diketahui bahwa piramida penduduk bisa berbeda di tiap
wilayah atau negara, namun tetap patokan dasarna ada 3 bentuk, yaitu :
1. Piramida
Penduduk Muda (Expansive)
Digambarkan seperti Limas dengan pemahamanya
mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka
kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak.
Biasanya terdapat di negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina,
India
Ciri
- ciri Piramida Expansive :
·
Sebagian besar berada pada kelompok penduduk
muda
·
Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
·
Tingkat kelahiran bayi tinggi
·
Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida
Penduduk Stasioner (Granat)
Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada
yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan
kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara maju seperti :
Singapura, Jepang. Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
·
Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
·
Tingkat kelahiran rendah
·
Tingkat kematian rendah
·
Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
3. Piramida
Penduduk Tua (Constructive)
Nah kalau yang ini kebalikanya dari Piramida
Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti Batu Nisan. Piramida ini menunjukan
tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya
pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia. Ciri
- ciri Piramida Penduduk Tua :
·
Sebagian besar penduduk berada kelompok usia
dewasa atau tua
·
Jumlah
penduduk usia muda sangat sedikit
·
Tingkat
kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
·
Pertumbuhan
penduduk terus berkurang.
Dengan ketiga bentuk piramida tersebut,
seseorang bisa mengetahui kondisi dari negara tersebut walau dalam bentuk
grafik seperti ini. Disimpulkan juga bahwa negara maju lebih banyak memiliki
grafik Piramida Penduduk Stasioner.
Penyebaran Penduduk
Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk secara geografis adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau
dan sebagainya. Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik
penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu
negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B. Persebaran atau
distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk
adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap Km² pada
suatu wilayah negara.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas
penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.
Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme
baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen
(menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke
atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah
pendduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja).
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai
indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara
apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency
ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya
persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang
semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
Referensi :
Nuryanto,
ST., MT. “Materi BAB I Ilmu Sosial Dasar”,
Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda. Berikan komentar pada artikel yang anda baca, karena komentar anda sangat bermakna buat Yusrizal's Blog.